| Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



Pelaksanaan Review Rencana Kontinjensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin


Makassar, 21 November 2024 –Sebagai upaya memperkuat koordinasi dan kesiapan menghadapi potensi kedaruratan kesehatan masyarakat di lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, selama dua hari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar melaksanakan kegiatan Review Rencana Kontinjensi (Renkon) Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, pada hari Rabu-Kamis, tanggal 20-21 November 2024 di Hotel Dalton Makassar.

Kegiatan ini dihadiri oleh 21 instansi terkait, diantaranya Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Kesehatan Kab. Maros, Polsek Bandara, operator bandara, navigasi, maskapai penerbangan, ground handling, perwakilan rumah sakit rujukan, laboratorium kesehatan, puskesmas sekitar bandara,dan asosiasi pengusaha umrah di wilayah Sulawesi Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyempurnakan strategi dan langkah mitigasi dalam menangani situasi darurat kesehatan, khususnya yang berpotensi terjadi di bandara internasional.

Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar, Agus Jamaludin, menjelaskan pentingnya penyelarasan antar instansi. “Bandara adalah pintu gerbang yang strategis, terutama dalam mobilitas masyarakat dan barang. Dengan adanya rencana kontinjensi yang solid, kita dapat merespons secara cepat dan terkoordinasi terhadap ancaman kesehatan masyarakat, termasuk penyakit menular,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini juga tim dari Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Sarikasih Harefa, ikut menyampaikan paparan terkait reviu renkon kesiapsiagaan dan respon KLB/Wabah di pintu masuk sesuai dengan model penjabaran dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dengan pendekatan baru yakni kesiapsiagaan menghadapi pandemi terhadap kelompok patogen berdasarkan cara penularan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Umrah Sulawesi Selatan, H. Absar Ukkas, menyampaikan apresiasi terhadap upaya kolaboratif ini. “Sebagai pengusaha umrah, kami sangat mendukung langkah antisipasi ini. Kesehatan dan keselamatan jamaah adalah prioritas kami, terutama dalam perjalanan internasional,” ujarnya.




Bandara Sultan Hasanuddin telah menjadi salah satu hub penerbangan utama di Kawasan Timur Indonesia. Dengan tingginya lalu lintas penumpang, termasuk jamaah umrah, kesiapsiagaan terhadap potensi wabah penyakit menjadi krusial.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam memperkuat sistem respons terhadap kedaruratan kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan, sekaligus menciptakan rasa aman bagi pengguna jasa transportasi udara.

Di bagian akhir hari ke-2 dari kegiatan ini, para peserta diminta untuk menandatangani kesepakatan rencana kontinjensi yang akan diterapkan bila terjadi situasi kedaruratan kesehatan masyarakat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

KOMENTAR

Nur Said Rais, S.KM.
Dec 3, 2024 6:57 AM

Terima kasih

Tinggalkan Pesan