Pelaksanaan Screening Penyakit HIV-AIDS di Pos Bandara Pongtiku Tana Toraja
Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome atau
AIDS masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama di dunia. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada negara yang
terbebas dari penyakit AIDS yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah setiap tahunnya. Joint United
Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) mencatat, sejak awal epidemi hingga saat
ini terdapat 85,6 juta orang telah terinfeksi virus HIV dan sekitar 40,4 juta
orang meninggal karena AIDS. Afrika menjadi wilayah yang terkena dampak paling
parah, dengan hampir 1 dari setiap 25 orang dewasa (3,2 persen) hidup dengan HIV
dan mencakup lebih dari dua pertiga orang yang hidup dengan HIV di seluruh
dunia.
Hingga saat
ini, masih belum ditemukan pengobatan yang secara resmi mampu menyembuhkan
penderita penyakit AIDS. Sejauh ini pengobatan yang dapat dilakukan adalah
mengurangi peningkatan dampak kronis AIDS. Bagi penderita HIV, dapat dilakukan
dengan pengobatan antiretroviral (ARV)
untuk mengurangi perkembangan sel virus di dalam tubuh agar tidak mencapai
stadium AIDS. Sementara bagi penderita AIDS, pengobatan yang sama diperlukan
untuk mencegah komplikasi infeksi.
Untuk kasus
baru, sejak Januari-Maret 2023 Kemenkes mencatat terdapat 13.279 kasus infeksi
HIV baru di Indonesia dari 1.230.023 orang yang dites. Sementara penderita baru
AIDS yang dilaporkan sebanyak 4.188 orang. Adapun angka kematian sebesar 0.22
persen, lebih rendah dari tahun 2022 yaitu 0.87 persen
Dengan
diprioritaskannya penanggulangan HIV-AIDS sebagai penyakit menular langsung,
dinilai perlu diadakannya tindakan nyata ke masyarakat. Maka dari itu, BBKK
sebagai pelaksana pemberi pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara melakukan kegiatan VCT (Voluntary Counselling and Testing) Mobile di wilayah kerja sebagai deteksi dini dan
penanggulangan HIV-AIDS.
Pada tanggal 19 September 2024, Balai
Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar Wilayah Kerja Pos Bandara Pongtiku
melaksanakan kegiatan VCT
(Voluntary Counselling and Testing) Mobile di
Bandara Pongtiku Kab. Tana Toraja. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan deteksi
dini, penanggulangan penyakit serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
penyakit HIV-AIDS.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan tentang
HIV-AIDS yang disampaikan oleh dr. Abbas Zavey Nurdin, salah satu staf Balai Besar kekarantinaan
Kesehatan yang turut andil dalam kegiatan ini. Materi yang disampaikan meliputi
penyebab, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan HIV-AIDS. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
konselor VCT melalui metode konseling yang bersifat sukarela dan rahasia,
dimana test HIV dilakukan setelah klien menandatangani inform concent (surat persetujuan tindakan).
Setelah menandatangani informed consent, peserta diberikan
kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis, dan untuk pemeriksaan
darahnya dilakukan dengan Rapid test, dimana dengan
meletakkan sampel darah pasien ke dalam alat tes HIV yang terdapat antigen HIV.
Tes ini dapat selesai dengan cepat, bahkan hanya memerlukan waktu 20 menit dan hasil
pemriksaan HIV-AIDS ini akan disampaikan secara pribadi ke masing masing
peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang
petugas Bandara Pongtiku Tana Toraja yang melibatkan 2 orang dokter dan 3 orang
perawat serta 1 orang Epidemiolog dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan
Makassar serta 5 orang mahasiswa kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang
pada kesempatan ini mahasiswa tersebut malekasanakan salah satu program kerja
selama melaksanakan magang di Kantor BBKK Makassar yaitu pengabdian masyarakat.
Screening penyakit HIV-AIDS di Bandara Pongtiku Tana Toraja merupakan kegiatan
yang pertama kali dilakukan karena Bandara Pongtiku merupakan wilayah kerja
BBKK yang masih baru. Dalam wawancara dengan kepala BBKK Makassar Agus
Jamaludin, SKM.,M.Kes mengatakan bahwa “penyakit HIV-AIDS ini dapat kita cegah
dengan hidup bersih dan sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di
fasilitas kesehatan terdekat dan dengan adanya screening HIV-AIDS ini BBKK
Makassar memiliki manfaat dan daya ungkit untuk menurunkan angka kesakitan atau
kematian akibat penyakit HIV-AIDS”. Begitu pula wawancara dengan Kepala Unit
Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kelas III Pongtiku tana toraja Markus Banne
Padang mengatakan “ ini adalah hal yang sangat bermanfaat buat kami dan kami
harap kegiatan ini dapat berkelanjutan di masa yang akan datang”.