| Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Kab. Tana Toraja, BBKK Makassar Laksanakan Pelatihan BHD di Bandar Udara Pongtiku


Tana Toraja - Kamis, tanggal 19 September 2024, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Makassar melaksanakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diikuti oleh 30 orang staf Kantor Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Kelas III Pongtiku - Tana Toraja di Ruang Rapat Kantor UPBU Pongtiku Tana Toraja.  Kegiatan ini dilaksanakan sebagai jawaban terhadap surat Kepala UPBU Pongtiku yang menindaklanjuti rekomendasi dari Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Kab. Tana Toraja yang mengharapkan agar personil bandara memiliki kemampuan pertolongan pertama pada kedaruratan.


Pelatihan sebagaimana biasanya dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan praktek, serta dilakukan pretest dan postest untuk menilai keberhasilan pelatihan. Materi pertama disampaikan oleh dr. Juniarty Naim,  Penanganan Pasien dengan Henti Napas dan Henti Jantung. Setelah mendapatkan materi ini, peserta diharapkan mampu mengidentifikasi pasien henti jantung dan henti napas, mampu mengetahui cara melakukan pijat jantung luar yang benar dan mampu melakukan pijat jantung luar dengan benar.


Materi kedua dipaparkan oleh Diana Abdullah, S.Kep, Ns, dengan materi Identifikasi Alur Pertolongan Kegawatdaruratan Korban Kecelakaan. Setelah sesi ini, peserta diharapkan mampu melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan dengan kondisi perdarahan, patah tulang dan luka bakar. Materi selanjutnya disampaikan oleh dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok, MKK,yang membahas Identifikasi Alur Penanganan Cedera. Diharapkan, setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pertolongan pertama pada korban keracunan, sumbatan jalan napas dan kemasukan benda asing. Amir, S.Kep, Ns., menyajikan materi terakhir, tentang Evakuasi dan Transportasi Korban Sakit, Cedera dan Kecelakaan.  Setelah materi ini peserta diharapkan mampu melakukan teknik evakuasi dan transportasi dengan baik dan benar, dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat serta dengan satu orang,  dua orang ataupun lebih dari dua orang penolong.


Pada sesi praktek, yang dilaksanakan mulai pukul 13.00 WITA, peserta dibagi menjadi 4 kelompok dan ruangan diatur menjadi 4 stasion, dimana masing-masing stasion memberikan praktek berbeda sesuai dengan materi yang diberikan saat pemaparan. Tiap kelompok melakukan praktek di setiap stasion selama 20 menit, kemudian diroling ke stasion lainnya, sehingga semua kelompok selesai di semua stasion. Saat sesi praktek, setiap kelompok juga didampingi oleh Mahasiswa Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia untuk menilai keseriusan dari setiap peserta.


Sesi terakhir adalah postest, dimana peserta mengisi jawaban test melalui link google drive. Terlihat peningkatan pengetahuan peserta yang sangat signifikan setelah pelatihan, dimana nilai rata-rata postest sebesar 85, naik 47,1 poin dari nilai rata-rata pretest yang hanya 37,9.


Kepala Kantor UPBU Kelas III Pongtiku Tana Toraja, Markus Banne Padang, diakhir kegiatan menyampaikan apresiasi yang besar kepada BBKK Makassar atas terselenggaranya pelatihan BHD bagi petugas Bandara Pongtiku. Markus berharap, dengan dilatihnya staf bandara, pertolongan pertama tidak hanya mampu dilakukan oleh petugas kesehatan dari BBKK, tetapi dapat dilakukan oleh petugas lain yang ada di bandara, sehingga peluang kesembuhan maupun keselamatan pasien jauh lebih besar, ujarnya. (Jundi)




KOMENTAR

Tinggalkan Pesan