Pelaksanaan Screening Penyakit Tuberkulosis di Pos Bandara Pongtiku Tana Toraja
Tana Toraja:
Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis (Mycobacterium
tuberculosa). Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global dan diperkirakan sepertiga dari
populasi dunia sudah tertular TB paru, dimana sebagian besar penderita TB paru
adalah usia produktif (15 - 50 tahun). Berdasarkan
Tuberculosisi (TB) Report 2023, estimasi kasus TBC meningkat menjadi 1.060.000
kasus baru pertahun. Adapun
penemuan kasus di Indonesia meningkat tinggi pada 2023 dan penderita TB
sebanyak 820.789 kasus yang ditemukan dari estimasi 1.060.000 kasus. TB Paru merupakan penyakit
dengan morbiditas tinggi dan sangat mudah menyebar di udara melalui sputum (air
ludah) yang dibuang sembarangan di jalan oleh penderita TB Paru. Oleh sebab itu TB Paru harus
ditangani dengan segera dan hati-hati apabila ditemukan kasus tersebut di suatu
wilayah.
Target
program penanggulangan TB nasional adalah eliminasi TB tahun 2035 dan Indonesia
bebas TB tahun 2050. Untuk mencapai target tersebut pemerintah RI melalui
Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan 6 kegiatan penanggulangan TB yakni
promosi kesehatan, surveilans TB, pengendalian faktor risiko, penemuan dan
penanganan kasus TB, pemberian kekebalan dan pemberian obat pencegahan.
Bandara
merupakan kawasan strategis sebagai pintu gerbang masuk keluarnya orang, hewan,
tanaman, barang dan lain-lain, sehingga berpotensi sebagai tempat masuk/keluarnya berbagai
penyakit termasuk penyakit TB.
Pada tanggal 19 September 2024, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar Wilayah Kerja Pos Bandara Pongtiku melaksanakan kegiatan screening penyakit Tuberculosis (TB) di Bandara Pongtiku Kabupaten Tana Toraja. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit TB.
Screening
penyakit TB di Bandara Pongtiku Tana Toraja merupakan kegiatan yang pertama
kali dilakukan karena Bandara Pongtiku merupakan wilayah kerja BBKK Makassar
yang masih baru.
Dalam wawancara dengan kepala BBKK Makassar Agus Jamaludin, SKM.,M.Kes
mengatakan bahwa “penyakit menular TB ini dapat kita cegah dengan hidup bersih
dan sehat serta
rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat. Dengan adanya screening
TB ini, BBKK
Makassar memiliki manfaat dan daya ungkit untuk menurunkan angka kesakitan atau
kematian akibat penyakit TB”. Begitu pula wawancara dengan Kepala Unit
Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Kelas III Pongtiku Tana Toraja, Markus Banne Padang
mengatakan “ ini adalah hal yang sangat bermanfaat buat kami dan kami harap
kegiatan ini dapat berkelanjutan di masa yang akan datang”.
Kegiatan
dimulai dengan penyuluhan tentang TB yang disampaikan oleh dr. Juniarty Naim salah
satu staf Balai Besar kekarantinaan Kesehatan yang turut andil dalam kegiatan
ini. Materi yang disampaikan meliputi penyebab, gejala, cara penularan, dan
langkah pencegahan TB. Setelah penyuluhan, peserta diberikan kesempatan untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis, termasuk pemeriksaan gejala TB
dan tes sputum bagi yang diperlukan.
Kegiatan
ini dihadiri oleh 30 orang petugas Bandara Pongtiku Tana Toraja dan melibatkan
2 orang dokter dan 3 orang perawat dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan
Makassar serta 5 orang mahasiswa kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang
pada kesempatan ini mahasiswa tersebut malekasanakan salah satu program kerja
selama melaksanakan magang di Kantor BBKK Makassar yaitu pengabdian masyarakat.
Dari
hasil kegiatan screening penyakit TB sebanyak 30 orang yang telah
menjalani screening tidak
ditemukan adanya indikasi berisiko tinggi terkait dengan penyakit Tuberculosis.
Kegiatan screening ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan paru-paru serta mengurangi stigma terhadap penderita TB. Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan serupa di masa depan agar TB dapat ditekan dan ditangani secara efektif. (Amir)