| Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN


Seiring dengan berjalannya waktu, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Makassar terus berbenah. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengawasan dalam rangka cegah tangkal penyakit di pintu masuk terus dilakukan.  Salah satu fungsi Balai Kekarantinaan Kesehatan adalah pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan. Dalam mewujudkan hal tersebut. Instalasi Diklat BBKK Makassar telah melakukan kemitraan dengan beberapa perguruan tinggi dalam pelaksanaan kegiatan magang institusi. Setelah sehari sebelumnya BBKK Makassar melakukan penandatanganan kerjasama dengan Universitas Mega Buana Palopo, pada hari Kamis tanggal 12 September 2024 Kepala BBKK Makassar kembali melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Hasanuddin Ruang pertemuan Fakultas MIPA. Pendatanganan perjanjian kerjasama dihadiri pula para wakil dekan, ketua dan sekretaris departemen, Kepala Tata Usaha dan Kepala Sub Bagian di Lingkup Fakultas MIPA Unhas. Kepala BBKK Makassar didampingi oleh Ketua Tim Kerja Pengawasan Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan, Sekretaris Instalasi Diklat dan bagian Administrasi Umum.


Dekan Fakultas MIPA Unhas, Dr. Eng. Amiruddin, S,Si., M.Si. dalam sambutannya memperkenalkan sesepuh Fakultas yang hadir dan manyatakan bahwa kerjasama ini sangat baik untuk menjadi wadah mahasiswa kami untuk menambah ilmu. Tentu kerjasama ini akan disesuaikan antara kegiatan di BBKK dan terkait dengan ilmu yang ada di Fakultas MIPA. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa dituntut belajar praktek 5 - 6 bulan. Mahasiswa nantinya dapat belajar dan mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah pada institusi tempat magang. Selain bidang teknis mahasiswa juga mempelajarai tentang data sehingga dapat ditempatkan di bagian oleh data termasuk bagian keuangan karena di Fakultas ini mahasiswa juga belajar tentang data serta ada program studi Matematika Aktuaria yang belajar bukan hanya matematika akan tetapi dikombinasikan dengan statistik dan asuransi.


Kerjasama pendidikan juga bisa dibuka kelas khusus jika ada pegawai BBKK ingin melanjutkan pendidikan yang terkait tugas dan pekerjaannya di kantor. Bahkan proses perkuliahannya dapat berbasis project, dimana kuliahnya berupa penelitian yang bisa dilakukan di tempat kerja. Kerjasama lain dapat berupa pengajar praktisi terkait dengan bidang yang dikerjakan disesuaikan mata kuliah yang ada di Fakultas.

Kepala BBKK Makassar Agus Jamaludin, SKM, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan sejarah kekarantinaan kesehatan. Berawal dari kejadian penyakit yang merenggut nyawa puluhan juta atau sekitar 1/3 penduduk Eropa. Penyakit yang dikenal dengan Black Death karena penyebab kematian pada saat itu belum diketahui meski seiring berkembangnya waktu diketahui bahwa penyakit tersebut adalah penyakit Pes yang ditularkan oleh tikus dan pinjalnya. Orang yang terinfeksi penyakit ini diisolasi selama 1- 2 bulan (40 hari) sehingga ada istilah karantina. Hal ini juga menjadi alasan diterbitkannya Internasioanal Sanitary Regulation yang kemudian berubah menjadi International Health Regulation. Di Indonesia penyakit Pes dibawa oleh pedagang dari luar negeri melalui Semarang dan menyebar ke Tanjung Priok, setelah itu menyebar ke daerah yang lebih luas. Pada era Presiden Soekarno dibentuk Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut yang kemudian berubah nama menjadi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pada tahun 2024 berubah menjadi Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK).

Tugas Pokok BKK adalah cegah tangkal keluar dan masuknya penyakit dan faktor risiko penyakit di pintu masuk termasuk Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Beberapa penyakit yang termasuk PHEIC adalah Covid, dana saat ini yang lagi ketat diawasi adalah MPox yang merupakan penyakit yang awalnya ditularkan dari hewan ke hewan berubah menjadi dari hewan ke manusia dan perubahan dari penularan dari manusia ke manusia. Pengawasan Mpox di pintu masuk dengan melakukan pengawasan terhadap Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Pengawasan dilakukan dengan mewajibkan PPLN mengisi aplikas Satu sehat Health Pas (SSHP) dan akan dipantau di bandara.


Kebijakan di Kementerian Kesehatan termasuk BBKK Makassar sebagai UPT Kemenkes berubah dimana pejabat struktural dikurangi, sehingga pejabat struktural berganti dengan pejabat fungsional dan Kepala Bidang, Kepala Seksi berganti menjadi Ketua Tim Kerja dan tim kerja terbagi menjadi 5 tim kerja. Agus Jamaluddin kemudian menguraikan satu persatu tim kerja yang ada di BBKK Makassar.

Tanggapan Dekan Fakultas MIPA Unhas setelah sambutan Kepala BBKK Makassar mengatakan bahwa kerjasama Fakultas MIPA dan BBKK Makassar ternyata bisa luas berdasarkan uraian Agus.


Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama dan foto bersama. (Ibhe)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan