| Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



CEGAH LEPTOSPIROSIS, WILAYAH KERJA PELABUHAN MAKASSAR BALAI BESAR KEKARANTINAAN KESEHATAN MAKASSAR LAKUKAN EDUKASI


Makassar. Leptospirosis yang disebut juga dengan Penyakit Kencing Tikus atau Demam Urin Tikus merupakan penyakit disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang ditularkan baik secara langsung atau tidak langsung dari hewan ke manusia.


Di Indonesia, Leptospirosis terutama disebarkan oleh tikus meskipun dapat pula ditularkan melalui anjing, babi dan lainnya dengan melepaskan bakteri Leptospira sp. melalui urine ke lingkungan baik tanah maupun air. Bakteri ini masuk ke tubuh manusia melalui kulit yang terluka atau melalui selaput mukosa.


Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Makassar Wilayah Kerja Pelabuhan Makassar rutin melakukan identifikasi factor risiko di wilayah kerja terutama binang penular penyakit ini. Survey Leptospira sp. dari specimen tikus telah dilakukan pada tanggal 09 November sampai dengan 1 Desember 2023 yang selanjutnya dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya dan hasil pemeriksaan PCR Leptospira sp. terdapat hasil positif. Hal ini tentunya menjadi perhatian apalagi di Musim Hujan.


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Puncak Musim Hujan 2023/2024 di Sebagian Besar Wilayah Indonesia diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024, hal ini tentunya semakin berpotensi menimbulkan risiko Leptospirosis di Pelabuhan Laut Makassar.


Sebagai bentuk upaya pencegahan, Wilker Pelabuhan laut makassar melaksanakan Edukasi Pencegahan Penyakit Leptospirosis kepada penumpang, pengunjung dan masyarakat pelabuhan. Kegiatan dilaksanakan pada hari jumat tanggal 18 Januari 2024 di Lantai I dan Lantai II Terminal Penumpang Pelabuhan Makassar. Kegiatan edukasi dilaksanakan dengan menyasar penumpang secara individu atau berkelompok oleh tim Pelabuhan. Kegiatan diikuti oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Makassar dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok.,MKK, dr. Kesia Patongloan, Diana Abdullah, S.Kep.,Ns, Masriani, S.Kep.Ns, Ridwan SKM dan Mahasiswa magang dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Selain penyuluhan juga dilakukan pemasangan poster pencegahan penyakit leptospirosis di terminal agar bisa dibaca oleh Penumpang, Pengunjung dan Masyarakat Pelabuhan.


Pada kesempatan tersebut disampaikan pencegahan penyakit leptospirosis diantaranya dengan menjaga kebersihan lingkungan, berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan dengan sabun atau alkohol setelah beraktifitas, Menyimpan makanan dan minuman dengan baik, membuang sampah pada tempatnya, menghindari genangan air, menutup luka yang berpotensi masuknya bakteri, membasmi tikus di kantor dan diarea kerja serta pencegahan lainnya.


Tim Pelabuhan Makasar juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, PT. Pelindo (Persero) 4 Makassar dan lintas sektor lainnya untuk melakukan upaya upaya pencegahan penyakit ini. Besar harapan Penyakit Leptospirosis dapat dicegah dengan baik. ABZAN

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan