KKP Kelas I Makassar Adakan Pertemuan Koordinasi Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan
Guna meningkatkan pelayanan kekarantinaan Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar melakukan pertemuan Koordinasi Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 6-8 Desember 2023 di Swiss Bellin Hotel Makassar. Peserta pertemuan koordinasi yang hadir sebanyak 70 orang berasal dari lintas sektor lingkup Pelabuhan Makassar, lintas sektor lingkup Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan Dinas Kesehatan Kab/Kota serta wilayah kerja KKP Kelas I Makassar.
Pertemuan
dibuka oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, Agus
Jamaluddin, SKM,M.Kes. Dalam sambutannya Agus mengatakan “sesuai dengan Instruksi
Presiden no. 4 tahun 2019 tentang Peningkatan kemampuan dalam mencegah,
mendeteksi dan merespon wabah penyakit pandemi global dan kedaruratan nuklir,
biologi dan kimia (NUBIKA), serta International Health Regulation (IHR) 2005 yang seluruhnya menjadi dasar yang kuat untuk
penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan baik di pintu masuk dan di wilayah”, maka perlu dilakukan upaya peningkatan
pengawasan dan penguatan fungsi detect,
prevent serta response terhadap penyakit
maupun faktor risiko kesehatan masyarakat lainnya yang berpotensi menimbulkan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM).
Pada
pertemuan koordinasi ini beberapa paparan disampaikan oleh pemateri salah
satunya Asisten II Perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan dengan materi Dukungan
Pemerintah Sulsel dalam Kekarantinaan Kesehatan di pintu masuk. Dalam
paparannya disampaikan bahwa dukungan tersebut sudah berlansung sejak terjadi
wabah covid 2020. Pemerintah Sulsel sudah bekerjasama dengan baik, kedepannya jika ada penumpang yang terdeteksi demam, maka
KKP mengirimkan notifikasi kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sulsel kemudian diteruskan ke Dinas Kesehatan
Kab/Kota, selanjutnya akan ditangani
oleh puskesmas dimana pelaku perjalanan itu berdomisili.
Sementara
itu, pemateri dari Tim Kerja Laboratorium Surveilans Direktorat Surveilans mengatakan perlu
peningkatkan surveilans aktif dan pasif untuk
pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaku perjalanan yang menunjukkan
gejala infeksi saluran pernapasan akut (ILI) di Pintu Masuk Negara. Pelaksanaan
surveilans sentinel ILI-SARI pada kasus tersangka yang berobat ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk selanjutnya dilakukan sekuensing genomic sehingga
dapat memantau secara berkala tren karakteristik epidemiologi dan virologi SARS-CoV-2.
Selanjutnya
Dra. Aisyah Sufrie, MSc.PH selaku Koordnator Substansi Pengendalian
Karantina dan Surveilans Epidemiologi KKP Kelas I Makassar menyampaikan harus
dilakukan kordinasi rutin antara wilayah dan pintu masuk. “Saya kira sudah
berjalan dengan baik, ketika ada penumpang yang terdeteksi suhu 38 derajat
Celsius maka dilakukan notifikasi baik di bandara maupun di pelabuhan yang
dikirim ke wilayah KKP Tujuan. Serta sudah ada terjalin SMS antar link SKDR dengan
provinsi dan kab/kota sebagai jalur koordinasi antar wilayah”.
Pertemuan
ini ditutup oleh Kepala KKP Kelas I Makassar, dengan mengajak semua peserta bahu
membahu, saling melengkapi, berkoordinasi, dan bekerjasama dengan sebaik -
baiknya dalam mewujudkan Provinsi Sulawesi Selatan yang siap siaga dalam Penanggulangan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. “Kita perlu waspada
dan bersiap diri terhadap ancaman. Tepat dan efektifnya pertemuan ini, bila seluruh jajaran terkait dan
segenap lapisan masyarakat, termasuk kalangan swasta serta pelaku usaha turut berperan serta dan
bekerjasama dengan baik”.