PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DI PELABUHAN BAJOE, BONE
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja. Kondisi ini menuntut kesiapan semua orang yang berada dilokasi saat kejadian gawat darurat terjadi, tanpa kecuali untuk bisa memberikan bantuan secara cepat dan tepat kepada korban, kematian karena henti jantung dan henti nafas selama ini cukup banyak.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien/korban henti jantung atau henti nafas. Resusitasi Jantung Paru merupakan bagian dari tindakan bantuan hidup dasar. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka, menunjang pernafasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat-alat bantu. Usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung atau henti nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi. Selain itu Resusitasi juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan ventilasi yang memenuhi syarat.
Pelabuhan Bajoe Bone
adalah wilayah kerja dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar dimana
pelabuhan ini melayani rute penyeberangan Bajoe ke Kolaka, Fak-fak, Bitung,
Baubau, Boepinang, Sanana, Pasar Wajo untuk penyeberangan penumpang atau
transportasi barang, pelabuhan ini intensitas layanan juga tergolong besar dan
ramai dengan jumlah kapal yang lumayan banyak. Lalu lintas orang di pelabuhan
Bajoe di moment tertentu seperti saat liburan, lebaran dan situasi khusus
lainnya padat dan sibuk. Mobilisasi orang yang cukup tinggi merupakan faktor
risiko terjadinya gangguan kesehatan pada pengguna jasa, termasuk kasus kasus
kejadian kegawatdaruratan, seperti kecelakaan, serangan jantung, risiko
penyakit potensial wabah dan penyakit lainnya. Menyikapi kondisi seperti itu
maka petugas yang bertugas saat embarkasi dan debarkasi di terminal pelabuhan
laut bajoe dituntut untuk bisa memberikan pertolongan pertama pada kasus-kasus
kegawatdaruratan. \Kamis,
07 Desember 2023 dipagi hari di terminal Pelabuhan Bajoe, Bone dilaksanakan
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar kepada Stake
Holder yang ada di pelabuhan yang
hadir pada kegiatan tersebut diantaranya; PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang
Bajoe, Kantor Satuan Pelayanan BPTD
Kelas II Sulawesi Selatan, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Bajoe,
PT. Afta Trans Mandiri, PT. Jemia Ferry, PT. Julirahayu, PT. Jembatan
Nusantara, Polsek Kawasan Pelabuhan Bajoe, KMP. Permata Nusantara, KKP Wilayah
Kerja Pelabuhan Bajoe, total peserta sejumlah 35 orang.
General
Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bajoe yang pada kesempatan itu diwakili
oleh Bapak Hanafi menyampaikan dalam sambutannya bahwa Pelatihan BHD ini sangat penting untuk
diikuti karena kecelakaan dan kejadian kegawatdaruratan lainnya bisa terjadi
kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja, sehingga kesiapan seluruh kompenen
petugas yang berada dilokasi pelayanan pelabuhan untuk memberikan bantuan saat
kejadian gawat darurat terjadi harus mampu dan bisa dilakukan dengan cepat dan
tepat. Kepala KKP Kelas I Makassar yang diwakili oleh Ibu dr. Rini Astuty, M.
Kes memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara Pelatihan BHD tersebut,
dalam sambutannya dr. Rini menyampaikan bahwa 70-88% pasien henti nafas dan
henti jantung terjadi di rumah, olehnya itu ilmu dan keterampilan tentang BHD
ini sangat penting dan bermanfaat kepada keluarga. Sekitar 95% orang yang henti
nafas dan henti jantung meninggal sebelum mendapatkan bantuan di pelayanan
kesehatan di Klinik, Puskesmas atau Rumah Sakit. sehingga setiap orang harus
mampu melakukan bantuan sesaat dan segera setelah kejadian henti jantung dan
henti nafas.
Pelatihan BHD ini disampaikan dengan 2 bentuk, yang pertama adalah penyampaian materi dari 4 narasumber dengan metode ceramah dan tanya jawab, yang kedua adalah Skill Station, pemateri pertama disampaikan oleh dr. Juniarty Naim, M.KM tentang Identifikasi dan Alur Penanganan Kondisi Sakit, materi kedua disampaikan oleh Arham Alam, S. Kep, Ners. M. KKK tentang Identifikasi dan Alur Penanganan Korban Kecelakaan, materi ketiga disampaikan oleh dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.OK, M.KK, tentang Identifikasi dan Alur Penanganan Kondisi Cedera, dan materi keempat di sampaikan oleh Amir, S.Kep., Ns tentang Evakuasi pada Korban Sakit, Cedera dan Kecelakaan.
Pelatihan BHD di Bajoe ini dinilai berhasil yang dibuktikan dengan terjadinya peningkatan pengetahuan sekitar 50,1%, dimana nilai rata-rata pre test 35,3% dan nilai rata post test 85,4%. Pelatihan diakhiri dengan pengumuman peserta terbaik 1, 2 dan 3 serta peserta terfavorit. Peserta yang memiliki nilai tertinggi mendapatkan souvenir dari panitia. dan 1 orang peserta yang paling aktif selama mengikuti pelatihan yang ditentukan oleh pemateri.
Pelatihan BHD di Pelabuhan Bajoe adalah pelatihan BHD terakhir di tahun 2023 dari tujuh program rangkaian pelatihan BHD, yang telah diselenggarakan sebelumnya diantaranya Pelatihan BHD di Pelabuhan Laut Makassar, Bandara Tampa Padang Mamuju, Bandara Sultan Hasanuddin dua kali, Pelabuhan Laut Parepare, Pelabuhan Laut Bira Bulukumba, Pelabuhan Laut Bajoe.