| Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas BBKK Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Pelayanan Hari Senin - Jumat (kecuali hari libur dan tanggal merah) | Jam Pelayanan 08.00 - 16.00 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



KUNJUNGAN TIM EVALUATOR CQI (CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT) FETP MAROS, 13 JULI 2023


Tim evaluator Field Epidemiology Training Program (FETP) melakukan kunjungan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar. Tim yang terdiri dari Dr. Khanchit Limpakarnjanarat (Thailand), Dr. Nemia L. Sucaldito (Filipina), dan Dr. Dorji Tsewang (WHO SEARO), termasuk perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Indonesia Country Office, WHO Indonesia, serta tim Sekretariat FETP Indonesia.


Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pemagangan mahasiswa FETP Unhas agar sesuai dengan standar minimal kompetensi kurikulum FETP. Kehadiran Tim Evaluator disambut hangat oleh Kepala KKP Kelas I Makassar Bapak Agus Jamaludin, SKM, M.Kes.  Dalam sambutannya Agus menyampaikan dukungan penuh dan penghargaan karena KKP Kelas I Makassar dipilih sebagai salah satu tempat magang mahasiswa FETP.

 

FETP merupakan Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan yang juga disebut epidemiologi terapan itu mengadopsi Program CDC Atlanta EIS (Epidemic Intelligence Service) . FETP adalah program pelatihan berbasis kompetensi dan in-service dengan tujuan memperkuat kapasitas sistem kesehatan masyarakat di suatu negara. Penguatan sistem ini dapat dilakukan melalui penguatan respons terhadap masalah kesehatan masyarakat yang akut (misalnya wabah, bencana), pemberian bukti ilmiah kepada pengambil keputusan, penguatan sistem surveilans dan penguatan komunikasi informasi FETP terintegrasi dengan kurikulum universitas di Indonesia dan lokasi magang.


Saat ini terdapat lima perguruan tinggi di Indonesia telah melaksanakan program pendidikan FETP, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS). Sampai saat ini, dari lima perguruan tinggi yang melaksanakan Pendidikan FETP diketahui belum ada yang memenuhi indikator FETP dan standar minimal yang ditetapkan Training Programs in Epidemiology and Public Health Interventions Network (TEPHINET). Dimana TEPHINET menyampaikan kurikulum standar FETP lebih menekankan bidang kegiatan (75%) atau sekitar 68 minggu, sedangkan sisanya (25%) adalah kegiatan akademik dengan masa pelatihan minimal 21 bulan. Sejak revitalisasi FETP, sebanyak 700 lebih mahasiswa telah menjadi lulusan FETP.


KKP Makassar saat ini sudah bekerjasama dengan lebih dari 40 Fakultas di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah, dalam sambutan penutupnya Agus juga menyampaikan keinginannya agar FETP membuka kelas khusus bagi pegawai KKP diseluruh Indonesia, KKP Makassar siap menjadi tempat magang bagi para mahasiswa-mahasiswi generasi penerus estafet kepemimpinan bangsa. Usulan ini langsung disambut baik oleh Dr. Khancit sebagai ketua tim evaluator, Khancit juga menyampaikan bahwa KKP sebagai tempat magang mahasiswa sangat menarik karena lingkup KKP sebagai garda terdepan penanggulangan Pandemi.


Selanjutnya tim evaluator melakukan wawancara dengan supervisor / mentor FETP Unhas Tubianto Anang Zulfikar, pria yang biasa disapa Anang menuturkan bahwa poin-poin yang ditanyakan oleh evaluator terkait dengan akses mahasiswa untuk belajar dari tempat lain dalam hal ini investigasi KLB yang terjadi di wilayah, disampaikan pula bahwa dari 6 projek investigasi KLB, 5 diantaranya dilakukan di wilayah Dinkes Kabupaten dan kota. Jejaring kerja yang dibangun bersama KKP dan Dinas Kesehatan selama ini sangat efektif dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit di Pintu masuk dan wilayah.


Fransiskus Koda mahasiswa magang FETP Unhas secara terpisah juga menerima review dari tim evaluator, hal – hal yang ditanyakan terkait projek-projek epidemiologi yang dikerjakan apakah mendapatkan kendala, dan bagaimana akses terhadap kesempatan melakukan investigasi KLB, dan studi epidemiologi diluar KKP dalam hal ini di Dinas Kabupaten. Frans panggilan akrabnya menuturkan bahwa investigas KLB yang dia kerjakan salah satunya dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep dengan mengambil kasus Leptospirosis pasca banjir awal tahun 2023. Disampaikan juga bahwa di Kabupaten Pangkep juga terdapat Pelabuhan Khusus Biringkassi dan Pelabuhan Maccini Baji yang merupakan wilayah kerja KKP Kelas I Makassar, sehingga keterkaitan projek ini bisa dikatakan sesuai dengan yang diharapkan.


Kepala KKP Kelas I Makassar dalam kesempatan terakhir mengajak para evaluator untuk berfoto bersama ditempat swafoto yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar sebelum kembali ke Jakarta. (AR)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan