| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



PELABUHAN MAKASSAR PERKETAT PEMERIKSAAN KAPAL MV ORIENT MATE DARI AUSTRALIA


Pemerintah Indonesia mengkonfirmasi varian baru virus Corona dari Afrika Selatan telah terdeteksi di Indonesia, menyusul varian baru dari India dan Inggris yang telah terdeteksi sebelumnya dan diketahui lebih cepat menyebar. Untuk mengantisipasi makin banyaknya varian baru virus Corona dari luar negeri, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada tanggal 28 April 2021 mengeluarkan Surat  Edaran No. SR. 03. 04/II/1084/2021 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan pengawasan secara ketat terhadap kedatangan kapal dari luar negeri khususnya yang berasal dari India, Pakistan dan Filipina.

 

Sebagai tindak lanjut edaran Ditjen PP tersebut, KKP Kelas I Makassar melakukan pengawasan faktor risiko terhadap alat angkut orang dan barang di pintu masuk negara. Pengawasan ketat dilakukan terhadap seluruh kapal yang berasal dari luar negeri, khususnya yang berasal dari India, Pakistan dan Filipina. awak kapal yang akan masuk ke Pelabuhan Makassar harus memiliki surat keterangan PCR dengan hasil negatif dari negara asalnya. Pelabuhan Makassar melalui Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar telah melakukan rapat koordinasi dengan lintas sektor terkait (Custom, Imigration, Quarantine) pada tanggal 5 Mei 2021 dan dituangkan dalam surat edaran No.UM.002/304/38/Syb.Mks-2021 tentang Peningkatan Pelayanan Kapal Asing di Masa Pandemi Covid 19 di Pelabuhan Utama Makassar.  

 

Pada tanggal 11 Mei 2021 masuk surat pemberitahuan rencana kedatangan kapal milik keagenan PT. Haluan Segara Lines yaitu MV. Orient Mate yang berasal dari Pelabuhan Adelaide Australia dengan jumlah awak kapal 19 orang ( 4 orang dari Korea, 15 orang dari Philiphine) dengan estimasi kedatangan pada tanggal 13 Mei 2021 Malam.

 

Sehubungan dengan hal tersebut maka kapal diarahkan untuk labuh jangkar di zona karantina (2 mil) dari dermaga. Pada tanggal 14 Mei 2021 petugas KKP Kelas I Makassar wilker Pelabuhan Laut Makassar melakukan pemeriksaan pada kapal MV Orient Mate dengan menggunakan APD level 3. Pemeriksaan dilakukan terhadap awak kapal untuk dengan melakukan pemeriksaan suhu badan dan pemeriksaan gejala/tanda – tanda infeksi covid – 19. Selain itu, seluruh awak kapal dilakukan pemeriksaan Swab Antigen untuk memastikan bahwa awak kapal negatif Corona Virus.

 

Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan seluruh awak kapal dan swab antigen dinyatakan negatif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal yang meliputi : Maritime Declaration Of Health (Deklarasi Kesehatan Maritim), Voyage memo (daftar pelabuhan yang disinggahi), Crew List (daftar awak kapal),  Vaccination List (Daftar vaksinasi awak), Ship Particular, Medicine List (daftar obat-obatan), Ship Sanitation Control Exemption Certificate/Ship Sanitation Control Certificate (sertifikat sanitasi) serta Health Book (buku kesehatan kapal). Berdasarkan pemeriksaan voyage memo tidak ada riwayat perjalanan dalam 14 hari terakhir dari negara India, Filipina maupun Afganistan. pemeriksaan faktor risiko juga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya tanda-tanda kehidupan vektor dan binatang penular penyakit (rodentisida). selain itu, dilakukan pemeriksaan kondisi sanitasi kapal serta melakukan penyuluhan kepada penjamah makanan di atas kapal agar selalu menjaga hygiene sanitasi baik sebelum dan sesudah mengolah makanan serta mengedukasi seluruh awak kapal agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

 

Setelah dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan faktor risiko penularan penyakit, maka kapal dinyatakan sehat dan diterbitkan Sertifikat Ijin Karantina (Certificate of Pratique) pada pukul 11.07 Wita. Setelah melakukan pemeriksaan dari atas kapal, seluruh petugas didesinfeksi untuk menghindari terjadinya kontaminasi. (_Ummu_)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan